Thursday, September 22, 2011

Polimer

Pendahuluan
Polimer (makromolekul), banyak sekali dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya plastik, yang saat ini sudah menjadi primadona industri kimia, karena banyak sekali keunggulannya. Pada tahun 1869 John Wesley Hyatt, menemukan bahwa campuran sellulosa nitrat dan kamfer yang dilarutkan dalam alkohol menghasilkan plastik yang dinamakan selluloid, selain plastik, sebagian bahan untuk pakaian dan makanan yang kita makan, juga tergolong polimer.

Pembentukan Polimer
Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari ratusan sampai ribuan molekul-molekul kecil.
Molekul-molekul kecil pembentuk polimer disebut monomer, sedangkan reaksi pembentukan polimer disebut polimerisasi, yang dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensi.

1. Polimerisasi adisi
Hanya terjadi pada monomer yang mengandung ikatan rangkap dua. Dengan bantuan suatu katalis maka ikatan rangkapnya akan terbuka, dan monomer-monomernya saling berikatan.

2. Polimerisasi kondensasi
Terjadi pada monomer yang mempunyai gugus fungsi pada kedua ujung rantainya. Pada polimerisasi kondensasi monomer-monomer saling berikatan dengan melepas molekul kecil seperi air atau etanol.

Penggolongan Polimer
Polimer dapat digolongkan berdasarkan jenis monomer pembentuknya, sifatnya terhadap panas, dan asalnya. Berdasarkan jenis monomer pembentuknya, polimer dibedakan atas homopolimer dan kopolimer. Homopolimer, terbentuk dari sejenis monomer, misalnya polietilena, PVC, teflon dan lain-lain. Kopolimer, terbentuk lebih dari sejenis monomer, misalnya nilon 66, dakron, karet SBR dan lain-lain.
Pembentukan kopolimer dapat dikendalikan, agar terjadi pola sambungan yang berbeda (dari 2 monomer, misalnya A dan B).

Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dibedakan menjadi polimer termoplastik dan polimer termosetting. Polimer termoplastik adalah polimer yang jika dipanaskan melunak, sehingga dapat didaur ulang, seperti polietilena, polipropilen, PVC. Sedang polimer termosetting, jika dipanaskan menjadi keras dan kaku, sehingga tidak dapat didaur ulang, seperti bakelit (untuk peralatan listrik). Berdasarkan asalnya, ada polimer alam seperti amilum, protein, sellulosa, dan ada polimer sintetis, seperti plastik, nilon, PVC dan lain-lain.

No comments:

Post a Comment